Peran Etnis Tionghoa Dalam Sejarah Berdirinya Kesultanan Yogyakarta

Peran Etnis Tionghoa Dalam Sejarah Berdirinya Kesultanan YogyakartaVOC yang kalah terdesak oleh pasukan Mataram Islam dan Kapitan Tay Wan Soey, kemudian menerapkan strategi devide et impera mendesak kepada Raden Mas Prabasuyasa yang bergelar Pakubuwono II agar bergabung dengan pasukan VOC melawan Laskar Kapitan Tay Wan Soey

JOEHOOGI.COM - Banyak stereotip pemahaman subyektif yang beredar di tengah masyarakat Jogjakarta seolah-olah masyarakat minoritas etnis Tionghoa yang tinggal di Daerah Istimewa  Jogjakarta tidak memberikan kontribusi perjuangannya untuk melawan pasukan imperialisme Belanda. Padahal sejarah telah menuliskan betapa Sultan Hamengkubuwono I ketika masih menjadi  Pangeran Mangkubumi sudah menjalin kemitraan kebangsaan kepada masyarakat etnik Tionghoa  sebagai kawan berperang  melawan pasukan  Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Baca selengkapnya >>

Siapapun Sultannya Yogyakarta Tetap Istimewa

Siapapun Sultannya Yogyakarta Tetap IstimewaDalam perspektif sejarah estafet kekuasaan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat dari Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai Sri Sultan Hamengku Buwono X membuktikan jabatan sultan mengikuti garis darah keturunan anak kandung lelaki dari sultan yang sebelumnya memerintah

JOEHOOGI.COM - Betapa sejak tahun 2011 pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu masih menjabat sebagai Presiden perihal keistimewaan Jogjakarta yang diangapnya sebagai sistem monarki yang bertabrakan dengan sistem demokrasi dan Konstitusi Negara sehingga menjadi polemik bumerang kegaduhan di tengah masyarakat merupakan awal tumbuhnya sikap kecemasan saya menyangkut masa depan Jogjakarta.

Baca selengkapnya >>

Merajut Kebangsaan Bersama Aliansi Bela Garuda

Merajut Kebangsaan Bersama Aliansi Bela GarudaDari kondisi corat-marutnya nilai Kebangsaan menjadi dasar terwujudnya keprihatinan bersama berbagai elemen anak bangsa di Yogyakarta untuk membentuk Aliansi Bela Garuda sebagai wadah berserikat dan berkumpul

JOEHOOGI.COM - Meskipun Pancasila sebagai Azas Negara sudah berusia 72 tahun dan sudah menjadi Konsensus Nasional sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, tapi kenyataan yang terjadi hingga sampai hari ini ketika usia Reformasi berusia 19 tahun mendadak ada keinginan masif dari sebagian anak bangsa sendiri yang telah mengalami distorsi dan krisis kebangsaan yang lambat-laun jika perjuangan wacana mereka terus-menerus menggerus dalam pembiaran maka cepat atau lambat pasti akan menggurita sehingga dirasakan sangat mengancam Indonesia sebagai Negara Kesatuan yang multikultural.

Baca selengkapnya >>

Ada Airmata Papua di Tanah Yogyakarta

Ada Airmata Papua Di Tanah YogyakartaSaya bukan Papua. Jika Papua dan saya adalah sama maka selamat berjuang kawan sebab air mata Papua adalah air mata Indonesia sebab Jogja yang Istimewa jika beserta Papua

JOEHOOGI.COM - Saya bukan Papua. tapi saya dan Papua adalah sama-sama sebagai manusia sama-sama sebagai anak bangsa Indonesia. 

Baca selengkapnya >>

Kampung Badran di Tengah Malam Hari

Kampung Badran Di Tengah Malam HariOktober 1991 acara Dies Natalis XXXIII Universitas Janabadra Yogyakarta, saya membacakan sajak berjudul Badran Di Tengah Malam Hari yang kutulis ketika pertama kali saya tinggal sebagai mahasiswa indekosa di kampung Badran pada tahun 1987

JOEHOOGI.COM - Oktober 1991 ketika acara peringatan Dies Natalis XXXIII Universitas Janabadra Yogyakarta, saya diberi kesempatan untuk membacakan sajak. Sengaja kupilih sajakku berjudul Badran Di Tengah Malam Hari yang kutulis ketika pertama kali saya tinggal sebagai mahasiswa indekosa di kampung Badran pada tahun 1987.

Baca selengkapnya >>