Semoga Lekas Sembuh Alfonsa Diana

· | JOE HOO GI | 22/10/2013
Semoga Lekas Sembuh Alfonsa DianaJika Takdir mengantarkan kepulanganmu, maka yang terjadi betapa aku merasakan sangat-sangat kehilangan. Wahai Alfonsa Diana, betapa damainya aku ketika aku bisa dekat kepadamu. Wajahmu adalah puisi yang terus mengalir ke muara otakku

JOEHOOGI.COM - Kabut masih turun di balik luar jendela rumah sakit. Aku belum juga bisa tidur. Segelas kopi panas telah menghangatkan dinginnya pagi.

Jalan-jalan masih sepi hanya tukang sapu jalan bersihkan sampah berserakan. Pada mendung pagi ini, doaku menyertaimu, semoga lekas sembuh Alfonsa Diana. Sementara matahari enggan turun menjadi saksi.

Melalui short message service, jempol tangan kananku masih menari-nari di keypad handphone kala pagi muntahkan air dari awan hitamnya, tampak langit di kota Bandung dirundung mendung. Ada pesanku terlintas ingin kusampaikan kepadamu. Wahai Alfonsa Dianasemoga sakitmu terbalur oleh mimpi baranya rindu di relung ketiak, payudara dan selangkanganmu. 

Ketika short message service masih kumainkan, mendadak sang loper koran asal melempar koran ke sembarang tempat sehingga koran pagi terjebak basah akibat atas teras yang bocor tepat mengenai meja satpam bersebelahan pintu masuk rumah sakit. Wahai Alfonsa Diana, senyummu sebelum sakit telah menjadi keramat yang mengendap-endap berkarat disekujur pikiranku.

Mencintaimu aku tidak menyesalimu. Mencintaimu adalah ibadahku. Sosokmu adalah harapan yang masih menjadi janji. Jika Takdir mengantarkan kepulanganmu, maka yang terjadi betapa aku merasakan sangat-sangat kehilangan. Wahai Alfonsa Diana, betapa damainya aku ketika aku bisa dekat kepadamu. Wajahmu adalah puisi yang terus mengalir ke muara otakku.

Tanpa terasa sudah delapan gelas kopi membasahi kerongkonganku. Nikmatnyaa kafein terasa menyambar-nyambar di pikiranku hingga semalam suntuk tiada pernah terantuk kantuk. Ini waktu masih pagi merambah malu-malu. Wahai Alfonsa Diana, dalam sepinya masih kupanggil-panggil namamu tapi suaraku tertelan oleh berisiknya air hujan.

Masih kuingat ketika bersandar di padas Krakal di malam hari ketika buihnya air laut masih bersetubuh berdebat kepada Sang Penciptanya.Follow JOE HOO GI







Baca Lainnya

    Artikel Terkait