Dalam hening kuambil papan catur. Kini lawan tandingku adalah Tuhan. Kami berpikir bersama saling menentukan siapa yang kalah dan menang.Tentunya aku akan menunda doaku sebab kami sedang bertanding.
Ini bukan pembangkangan. Ini adalah dinamika. Ini adalah ekspresi. Sementara malam semakin menyudutkan kami dalam hening tanpa kantuk. Sementara belum ada kalah dan menang. Tahu-tahu, skak mat! Aku kalah telak. Tuhan menang. Tapi aku masih menantangnya besok malam sebab sekarang kedua mataku terantuk kantuk.
Kami tidur lesehan di tikar. Sementara hujan masih saja memuntahkan dahaknya. (Joe Hoo Gi)
JOE HOO GI

Sampaikan kritik Anda kepada artikel kami di atas: Tuhan Kawan Dalam Berpikirku melalui kolom komentar yang sudah kami sediakan.