Mengkritisi Gagasan Asal Jeplaknya sang Jokowiophobia Tengku Zulkarnain

· | JOE HOO GI | 15/02/2018
Mengkritisi Gagasan Asal Jeplaknya Sang Jokowiophobia Tengku ZulkarnainPadahal kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa tidak ada insiden masjid dibakar di Pangkalan Brandan sebagaimana yang diungkapkan oleh Tengku Zulkarnain, melainkan telah terjadi musibah kebakaran yang menghabiskan lima rumah toko alias ruko yang terletak di jalan Masjid

JOEHOOGI.COM - Tengku Zulkarnain salah satu tokoh ulama yang terjangkiti Jokowiophobia hadir sebagai salah satu narasumber pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa, 13 Pebruari 2018 di TV One bertajuk Teror Ke Pemuka Agama, Adakah Dalangnya? 

Pada menit 9:11 Tengku Zulkarnain telah melakukan pembohongan publik dengan mengatakan: Kemudian ada masjid lagi dekat pangkalan Brandan dibakar. Tiba-tiba keluar pengumuman orang gila. Siapa orang gilanya? Bagaimana orang gila bisa pilih masjid? Kok orang gila enggak milih rumah polisi dibakar? Kenapa harus masjid yang dibakar? Selanjutnya sajian bukti visual video selengkapnya dapat dilihat di akhir sajian tulisan saya ini.

Padahal kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa tidak ada insiden masjid dibakar di Pangkalan Brandan sebagaimana yang diungkapkan oleh sang Jokowiophobia Tengku Zulkarnain, melainkan telah terjadi musibah kebakaran yang menghabiskan lima rumah toko alias ruko yang terletak di jalan Masjid. 

Zonder data asal jeplak, menabur hasutan dalam berita, ini lah yang telah dilakukan oleh sang Jokowiophobia Tengku Zulkarnain. Padahal kapasitasnya sebagai narasumber plus public figure yang didengar khayalak ramai. 

Jika misal Negara tampil menangkapnya melalui institusi bernama Kepolisian Republik Indonesia, lantas polisi  menyidik mulut sang Jokowiophobia Tengku Zulkarnain yang meracau-racau penuh kebencian, apakah dia masih berspekulasi bermain-main dengan stigmaisasi kriminalisasi ulama?

Konklusinya, sang Jokowiophobia Tengku Zulkarnain memberikan kesaksian zonder data asal jeplak, intuisi telah diolahnya menjadi investigasi. Menebarkan peristiwa berita zonder peliputan. Kabar burung telah dikemasnya menjadi jurnalisme waton njeplak. Orasi pamfletnya meracau melebar meluber bak ember mencurigai tanpa bukti seolah-olah dia paling tahu dari yang Maha Tahu.
Follow JOE HOO GI 








Baca Lainnya

    Artikel Terkait