
Ya Gusti, aku takut dengan TakdirMu. Kau rubah desau angin menjadi topan. Kau ganti alun riak menjadi tsunami dan air bah melongsorkan pemukiman dan ladang kami.
Ya Gusti, masa depanku pucat pasi oleh gerah amarahMu. Ketakutan bertebaran menjadi jasad-jasad tergeletak di sana-sini di antara puing dan luluh lantak bangunan. Sementara air mata bertumpah ruah meminta ampun dan berbelas sembari namaMu disebut berulang-ulang.
Ya Gusti, apakah ini balasan setimpal dari akibat eksplorasi alam, polusi, limbah, penebangan hutan dan rumah kaca? Wallahu Alam Bishawab. (Joe Hoo Gi)
JOE HOO GI

Melalui sajian kolom komentar di bawah sampaikan kepada kami komentar kritik, saran dan pertanyaan Anda yang berkaitan dengan artikel: Takut Ya Gusti
Peringatan Sebelum Berkomentar:
Komentar yang mengarah ketindakan spam atau tidak berkaitan dengan isi artikel tidak akan dipublikasikan.
EmoticonEmoticon