Tidak Ada Alasan Membenci Sembilan Naga

Apa Alasan Anda Membenci Sembilan Naga?

Seorang teman terang-terangan bilang bahwa dia benci pada keturunan China. Alasannya karena mereka menguasai perekonomian negara kita. Betapa 90% perekonomian kita telah dikuasai oleh mereka, utamanya oleh Sembilan Naga. Katanya dengan sewot sambil sok tahu apa itu Sembilan Naga. 

Marhaban Milad Isa Al-Masih bin Maryam

Ketika Milad Isa Al-Masih bin Maryam menjelang tiba, fonomenal peradaban di negara-negara Islam di Timur Tengah yang notabene konon tidak pernah mengenal konsep Bhinneka Tunggal Ika tapi realitasnya dapat menjunjung tinggi kebersamaan dalam perbedaan. 

Absurditas Kebebasan Beragama Dalam SKB 2 Menteri

Absurditas Kebebasan Beragama Dalam SKB 2 Menteri

Banyak 'pekerjaan rumah' yang signifikan dan krusial yang menjadi kendala terpuruknya demokrasi di Indonesia yang sudah diselesaikan oleh Abdurrahman wahid ketika menjadi Presiden, meskipun tidak semua pekerjaan rumah dapat diselesaikan oleh Gus Dur sebab realitas politik membuktikan betapa Gus Dur hanya diberi kesempatan menjabat presiden selama 18 bulan dari akibat pemakzulan presiden oleh para elite parlemen yang dipelopori oleh Amien Rais.

Memahami Palestina Dari Pemahaman Bangsa Palestina

Memahami Palestina Dari Pemahaman Bangsa Palestina

Menurut data Fariz Mendawi, Duta besar Palestina untuk Indonesia, yang berlangsung di Auditorium Yustinus Universitas Atmadjaya, Jakarta Rabu 30 November 2011, dalam seminar bertajuk Hari Internasional Solidaritas Untuk Palestina, bahwa persentase penganut Agama terbesar di Palestina adalah agama Yahudi yang menempati 50%, sisanya beragama Kristen dan Muslim yang berada di daerah Tepi Barat dan Yerusalem. 

Alasan Utama Mengapa Saya Bersimpuh Di Pusaramu, Gus Dur?

Sikap saya setiap kali berziarah ke makam hanya cukup kepala bertunduk ke bawah dan tidak pernah sikap dari tubuh saya dalam keadaan bersimpuh. Bahkan kepada kedua orangtua saya yang sudah meninggal dunia ketika saya berziarah ke makamnya hanya cukup sikap dari tubuh saya dalam keadaan jongkok dan posisi kepala tunduk ke bawah. Kecuali hanya di pusara Gus Dur sikap dari tubuh saya dalam keadaan bersimpuh.

Dibutuhkan Refleksi dan Intropeksi Untuk Mengakhiri Terorisme Berlabel Agama

Dibutuhkan Refleksi dan Intropeksi Untuk Mengakhiri Terorisme Berlabel Agama

Aksi terorisme yang dimanifestasikan melalui bom bunuh diri yang terjadi di luar pintu masuk Gereja Katedral di Makasar pada 28 Maret 2021 selain hanya menambah deretan panjang daftar kasus aksi terorisme di Indonesia juga menjadi keprihatinan bersama betapa dalam sepanjang dua puluh tiga tahun usia reformasi aksi-aksi terorisme yang berlabelkan keyakinan ideologi agama belum pernah selesai di Indonesia.

Bercermin Pada Ahok: Evolusi Abu Janda Versus Pigai

Bercermin Pada Ahok: Evolusi Abu Janda Versus Pigai
 

Makna substansial dalam kata evolusi bukan pernyataan yang mengandung rasisme sebab segala benda yang berwujud di dunia ini yang menyangkut benda bergerak dan tidak bergerak, bernyawa dan tidak bernyawa tidak dapat dilepaskan dari proses evolusi. 

Sebilah Pisau Bernama Ormas FPI

Sebilah Pisau Bernama Ormas FPI

Empat bulan setelah Presiden Suharto mengakhiri kekuasaan Orde Baru, ketika euforia Reformasi bergema di segala sudut penjuru di Tanah Air, berdirilah organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI) yang dideklarasikan oleh Habib Rizieq Shihab (HRS) pada tanggal 17 Agustus 1998.

Kontroversial HRS Dalam Perspektif Dialektika Positivisme Hukum

Kontroversial MRS Dalam Perspektif Dialektika Positivisme Hukum

Dari awal sebelum kepergian ke Mekkah, Arab Saudi selama tiga tahun sampai di dalam pengasingannya hingga kepulangannya sampai hari ini betapa sosok Habib Rizieq Shihab (HRS) adalah sosok kontroversial dalam perspektif dialektika positivisme hukum di Indonesia.

Aku Bela FPI Tapi Aku Kritik FPI

Sudah 22 tahun usia berdirinya ormas Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia. Siapa saja dari anak bangsa Indonesia tanpa terkecuali sudah pasti akan mengenal dan mengetahui ormas FPI. Hanya saja dari setiap anak bangsa akan berbeda sudut pandangnya dalam melihat kiprah ormas FPI ini.

Mengkritisi RUU HIP Secara Komprehensif

Mengkritisi RUU HIP Secara Komprehensif

Awalnya ketika digulirnya pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di DPR adalah inisator dari DPR sendiri dan bukan dari Pemerintah. Namanya saja usulan RUU yang tentunya harus mendapat persetujuan di semua fraksi yang terdiri dari para anggota Dewan di rapat paripurna. Sebaliknya, jika pada rapat paripurna usulan RUU HIP ternyata tidak mendapat persetujuan dari suara terbanyak para anggota Dewan dari semua fraksi, maka usulan RUU tidak dapat menjadi RUU HIP. Jika usulan diterima oleh mayoritas fraksi, maka usulan RUU akan deal menjadi RUU yang siap diserahkan kepada Presiden untuk ditandatangani.

Milad Isa Al-Masih Di Tengah Multikultural Bangsa

Belum lama ini masih di bulan Desember 2019, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengeluarkan fatwa yang mengharamkan ummat muslim mengucapkan Marhaban ya Natalir kepada ummat Nasrani telah menjadi pelengkap corat-marutnya ukhuwah insaniyah dan wathaniyah di negeri yang multikultural ini yang sebelumnya di tahun 2016 MUI Pusat juga pernah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan ummat muslim mengenakan atribut Milad Isa Al-Masih.

PKI Saja Mampu Mengucapkan Marhaban ya Natalir, Mengapa Kita Tidak Mampu?

PKI Saja Mampu Mengucapkan Marhaban ya Natalir, Mengapa Kita Tidak Mampu?

Sejarah telah mencatat betapa Comite Central Partai Komunis Indonesia (CC PKI) secara resmi pernah mengucapkan Marhaban ya Natalir kepada umat Nasrani di Indonesia melalui pojok editorial dengan judul Damai Di Dunia yang dimuat di Harian Rakyat, 24 Desember 1964. 

Trikora Jilid Dua: Menolak Men-Timor Leste-kan Papua

Trikora Jilid Dua: Menolak Men-Timor Leste-kan Papua

Harus dibedakan mana yang Papua pro NKRI dan Papua anti NKRI. Keduanya dari outer skin perspective sulit untuk dibedakan karena memang sama-sama satu rumpun melanesia. Sejak  Perjanjian New York 1962 sampai dengan sekarang bangsa Papua terbelah menjadi two opposing shafts, yaitu bangsa Papua yang terintegrasi sebagai Bangsa Indonesia sesuai kesepakatan  Perjanjian New York 1962 dan ada bangsa Papua yang menolak Perjanjian New York 1962 yang kemudian dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Asas Keadilan Dalam Penanganan Perkara UAS, Ariel-Luna dan Vina Garut

Asas Keadilan Dalam Penanganan Perkara UAS, Ariel-Luna dan Vina Garut

Kalau saja video mesum Vina Garut tidak bocor ke ranah publik, maka dapat dipastikan skandal lendir Vina Garut tidak akan mungkin dapat dijerat Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Sedemikian pula dengan perkara sebelumnya, seperti kasus video mesum yang melibatkan Ariel-Luna pada tahun 2010.

Mengenang Kembali Kawan-Kawanku Di Ujung Paling Timur Indonesia

Saya mencoba membuka buku catatan harian saya kembali. Ketika saya masih menimba ilmu sebagai mahasiswa in de kost di Jogjakarta, saya banyak bergaul dengan kawan-kawan lintas etnik, termasuk menjalin pertemanan dengan kawan-kawan yang berasal dari Papua (waktu itu penyebutan katanya bukan Papua, melainkan Irian). Tiada perbedaan jarak dalam sistem pertemanan kami kecuali hanya persamaan sebagai saudara dari anak-anak bangsa sendiri.

Pasca 17 April 2019: Semoga Badai Cepat Berlalu

Pasca 17 April 2019: Semoga Badai Cepat Berlalu

Akibat jelang pilpres 2019, hubungan silahturahim menjadi terganggu. Pergaulan hidup antar anak bangsa mendadak kehilangan selera kemesraan. 

Sejarah Pionir Di Stadion Utama Gelora Bung Karno 7 April 2019

Terlepas siapa paslonnya dan apa visi misinya. Tapi yang jelas dalam sepanjang sejarah perkampanyean di Indonesia hanya baru kali ini sejarah pionir menorehkan tinta catatannya kampanye pilpres 2019 pada paslon tertentu telah melibatkan massa akbar signifikan tumpah ruah meluber di tiap jengkal ruang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada tanggal 7 April 2019 tanpa harus mengandalkan dana APBN, APBD dan BUMN.

Sekali Lagi Memahami Intonasi Jiwa Keperangaian Seorang Ahok

Sekali Lagi Memahami Intonasi Jiwa Keperangaian Seorang Ahok

Jika kita mau memahami seorang anak bangsa sendiri bernama Basuki Tjahaja Purnama alias  Ahok  dalam karakteristiknya sebagai manusia yang intonasi jiwa keperangaiannya sangat keras tanpa  tedeng aling-aling, non kompromis dan menganggap semua dihadapannya harus tunduk dan takluk pada intonasi jiwa keperangaiannya, maka segalanya akan clear dalam memahami setiap kasus yang berkaitan dengan Ahok.

Reuni 212 Antara Paranoid dan Antisipasi

Reuni 212 Antara Paranoid dan Antisipasi

Tidak ada yang perlu ditakutkan dari aksi Reuni 212 yang telah melibatkan kekuatan massa yang massif, kecuali Negara dan sebagian komponen bangsa yang lain hanya mengantisipasi dari segala kemungkinan yang buruk agar kebebasan berkumpul menyampaikan pendapat di depan umum yang melibatkan mobilization of large mass forces tidak terprovokasi untuk mengulangi kembali event of bloody social conflict yang beberapa kali pernah mengguncang sejarah sistem percaturan perpolitikan nasional.

Dapatkan Pemberitahuan Setiap Ada Artikel Terbaru