
Kendala sebagai ancaman untuk Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo tiada lain para oposisinya ingin melakukan perubahan melalui target Pokoknya Asal Bukan Jokowi. Sepak terjang Pokoknya Asal Bukan Jokowi inilah yang acapkali muncul dalam percaturan perpolitikan di Indonesia sekarang.
Meskipun Jokowi sebagai Presiden telah melakukan berbagai macam kebijakan yang berkeadilan dan pro rakyat tapi tetap saja kebijakannya dipandang hanya sebelah mata sebab tolok ukurnya selama program kebijakannya itu datang dari Jokowi maka kebijakan yang berkeadilan pun tetap dipersepsikan sebagai kebijakan yang tidak berkeadilan, dan kebijakan yang pro rakyat pun tetap dipersepsikan aebagai kebijakan yang serba menindas rakyat. Pokoknya segala cara yang haram dan irasional akan menjadi halal dan rasional selama target tujuannya Pokoknya Asal Bukan Jokowi.
Sejak awal Jokowi dilantik menjadi presiden sudah selalu dicari-cari kesalahannya. Tidak ada kesalahannya akan tetap selalu dicari-cari sampai dapat, kalau perlu diplintir-plintir dan dimasak-masak sedemikian rupa, sekali lagi pokoknya asal bagaimana yang tidak ada kesalahan akan menjadi sebuah kesalahan. Kain putih bersih mengkilap jika terus dibedah-bedah dan dicari-cari nodanya tetap saja akan kelihatan bercak nodanya. Kondisi yang serba akut, irasional dan tidak sehat ini yang menjadi warna langit perpolitikan di Indonesia, khususnya para oposisi yang terus-terusan pantang menyerah dan pantang menyesal selalu bikin kegaduhan dengan target Pokoknya Asal Bukan Jokowi.
Lawan dan kawan oleh di mata para oposisi tiada lain tolok ukurnya ditentukan Pokoknya Asal Bukan Jokowi, maka akan disebut sebagai mitra kawan politiknya jika target perlawanannya ditujukan kepada pemerintah Jokowi.
Siapapun contemp record mereka dan apapun methode perjuangan yang ditempuhnya selama rumusannya Pokoknya Asal Bukan Jokowi sebagai target tujuannya, maka mereka patut dirangkul sebagai bagian mitra kawan perjuangannya.
Mau pakai cara-cara irasional membabi-buta dengan menebar hate speech, slander, bullying, hoax dan persekusi kalau memang tujuannya Pokoknya Asal Bukan Jokowi, maka tetap menjadi bagian mitra yang harus dibela dan dirangkul. Konklusinya, pokoknya 2019 Ganti Presiden sesuai hatestage yang beredar.
Siapapun contemp record mereka dan apapun methode perjuangan yang ditempuhnya selama rumusannya Pokoknya Asal Bukan Jokowi sebagai target tujuannya, maka mereka patut dirangkul sebagai bagian mitra kawan perjuangannya.
Mau pakai cara-cara irasional membabi-buta dengan menebar hate speech, slander, bullying, hoax dan persekusi kalau memang tujuannya Pokoknya Asal Bukan Jokowi, maka tetap menjadi bagian mitra yang harus dibela dan dirangkul. Konklusinya, pokoknya 2019 Ganti Presiden sesuai hatestage yang beredar.
Mengenai Tagar 2019 Ganti Presiden, saya sungguh tidak dapat memahami cara berpikir orang yang membuat Tagar 2019 Ganti Presiden sebab Indonesia adalah Negara Republik yang sudah barang tentu kepala negaranya adalah Presiden. Mengganti Presiden berarti menolak Republik. Kalau yang dimaksud adalah 2019 mengganti Presiden Jokowi, maka akan lebih tepat jika Tagarnya menjadi Tagar 2019 Pilih Presiden.
Konotasi tata bahasa yang tersirat pada Tagar 2019 Ganti Presiden ini berbahaya dalam kelangsungan sistem negara Republik sebab lebih cenderung mendorong warga negara untuk melakukan penolakan kepada Republik sebab Indonesia adalah Negara yang berbentuk Republik yang sudah barang tentu kepala kekuasaan pemerintahannya sesuai Pasal 4 UUD 1945 adalah Presiden.
Mengganti Presiden berarti mengganti bentuk negara di luar Republik. Aparatur Keamanan Negara dalam hal ini Polri segera bertindak untuk melarang peredaran Tagar 2019 Ganti Presiden. Bentuk Negara Indonesia tidak mengenal Ganti Presiden, melainkan Pilih Presiden setiap 5 tahun sekali dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).
Awalnya saya tidak tidak dapat memahami pola pemikiran mereka, tapi dengan perkembangan waktu yang terus menerus menelorkan peristiwa demi peristiwa yang mengisi percaturan perpolitikan di Indonesia masa kini maka akhirnya saya dapat memahami pola pemikiran mereka betapa standar baik-buruk dan salah-benar hanya ditentukan dari sikap Pokoknya Asal Bukan Jokowi sebagai tolok ukurnya. Tidak dibutuhkan rasionalitas berargumentasi, apa lagi data-data yang objektif kecuali Pokoknya Asal Bukan Jokowi.
Konotasi tata bahasa yang tersirat pada Tagar 2019 Ganti Presiden ini berbahaya dalam kelangsungan sistem negara Republik sebab lebih cenderung mendorong warga negara untuk melakukan penolakan kepada Republik sebab Indonesia adalah Negara yang berbentuk Republik yang sudah barang tentu kepala kekuasaan pemerintahannya sesuai Pasal 4 UUD 1945 adalah Presiden.
Mengganti Presiden berarti mengganti bentuk negara di luar Republik. Aparatur Keamanan Negara dalam hal ini Polri segera bertindak untuk melarang peredaran Tagar 2019 Ganti Presiden. Bentuk Negara Indonesia tidak mengenal Ganti Presiden, melainkan Pilih Presiden setiap 5 tahun sekali dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).
Awalnya saya tidak tidak dapat memahami pola pemikiran mereka, tapi dengan perkembangan waktu yang terus menerus menelorkan peristiwa demi peristiwa yang mengisi percaturan perpolitikan di Indonesia masa kini maka akhirnya saya dapat memahami pola pemikiran mereka betapa standar baik-buruk dan salah-benar hanya ditentukan dari sikap Pokoknya Asal Bukan Jokowi sebagai tolok ukurnya. Tidak dibutuhkan rasionalitas berargumentasi, apa lagi data-data yang objektif kecuali Pokoknya Asal Bukan Jokowi.
Puisinya Sukmawati pokoknya akan bisa menjadi bersalah, tapi pernyataannya Rocky Gerung pokoknya tidak akan bisa menjadi bersalah. Standard baik-buruk dan salah-benar tidak ditentukan dari apa yang telah dikatakan, melainkan pokoknya siapa yang mengatakan. Jika yang mengatakan itu bagian dari link mitranya, maka mau salah atau benar dalam mengatakan, pokoknya akan tetap menjadi benar. Demikian sebaliknya, jika yang mengatakan itu bukan bagian dari link mitranya, maka mau salah atau benar dalam mengatakan, pokoknya akan tetap menjadi salah.Misal ada pihak yang mengatakan bahwa ada dua macam partai politik di Indonesia yaitu Partai Setan dan Partai Allah.
Pernyataan kontroversial ini tentunya tidak akan mungkin mengusik mereka sebab pihak yang menyatakan itu bagian dari link mitranya Pokoknya Asal Bukan Jokowi. Bahkan ada pihak yang terlalu berbahaya dan berani menyampaikan pendapatnya di tengah mayoritas masyarakat Indonesia yang theistik bahwa Kitab Suci Adalah Fiksi. Tapi saya kemudian paham sebab beruntunglah yang menyatakan itu ternyata bagian dari link mitranya Pokoknya Asal Bukan Jokowi.
Saya tidak bisa membayangkan imbas yang bakal terjadi jika seandainya pernyataan kontroversial tersebut di atas disampaikan oleh pihak yang bukan dari link mitranya.
Pernyataan kontroversial ini tentunya tidak akan mungkin mengusik mereka sebab pihak yang menyatakan itu bagian dari link mitranya Pokoknya Asal Bukan Jokowi. Bahkan ada pihak yang terlalu berbahaya dan berani menyampaikan pendapatnya di tengah mayoritas masyarakat Indonesia yang theistik bahwa Kitab Suci Adalah Fiksi. Tapi saya kemudian paham sebab beruntunglah yang menyatakan itu ternyata bagian dari link mitranya Pokoknya Asal Bukan Jokowi.
Saya tidak bisa membayangkan imbas yang bakal terjadi jika seandainya pernyataan kontroversial tersebut di atas disampaikan oleh pihak yang bukan dari link mitranya.
Tampaknya sportivitas Pemilihan Umum dalam menentukan babak akhir Pilpres 2019 tidak akan mungkin berlaku untuk mereka yang membawa misi Pokoknya Asal Bukan Jokowi. Sebab Jokowi yang dipilih berdasarkan mekanisme Demokrasi melalui Pilpres 2014 dari awal mulai dilantik hingga sampai empat tahun usia pemerintahannya selalu saja diperusik-usik agar pemerintah tidak bisa leluasa bekerja maksimal. Lebih merana sakit parahnya lagi agar Jokowi tak perlu mengikuti Pilpres 2019 agar upaya misinya yang pokoknya 2019 Ganti Presiden dapat terlaksana.
Lebih sembrono kalapnya lagi ada yang berani menyatakan, warga negara yang tidak memilih selain Jokowi akan diusir keluar dari Indonesia. Kondisi kebebasan berpendapat yang serba ngawur dan waton ini jika terus dalam pembiaran, dipelihara dan tidak segera distop maka akan menggelinding secara anarki menjadi bola prahara perpecahan di sana-sini. (Joe Hoo Gi)
Lebih sembrono kalapnya lagi ada yang berani menyatakan, warga negara yang tidak memilih selain Jokowi akan diusir keluar dari Indonesia. Kondisi kebebasan berpendapat yang serba ngawur dan waton ini jika terus dalam pembiaran, dipelihara dan tidak segera distop maka akan menggelinding secara anarki menjadi bola prahara perpecahan di sana-sini. (Joe Hoo Gi)
JOE HOO GI

Melalui sajian kolom komentar di bawah sampaikan kepada kami komentar kritik, saran dan pertanyaan Anda yang berkaitan dengan artikel: Jokowi Di Tengah Kegaduhan Tagar 2019 Ganti Presiden
Peringatan Sebelum Berkomentar:
Komentar yang mengarah ketindakan spam atau tidak berkaitan dengan isi artikel tidak akan dipublikasikan.
EmoticonEmoticon